by Jojo Moyes
Paperback, 656 pages
Published May 2013 by Gramedia Pustaka Utama (first published 2012)
ini salah satu cerita sedih banget yang aku baca sepanjang hidup… yang perasaannya membekas, dan kalau inget bikin perasaanku sendiri jadi ikut sedih gak karuan…
dari awal baca, novel ini bikin aku inget film Dying Young… tema ceritanya sama persis…
berawal dari seorang perempuan yang mencari pekerjaan dan ternyata dia harus menjadi pendamping seorang pria muda yang… bisa dibilang tidak punya harapan hidup…
begitu juga dengan Louisa Clark, yang tiba2 harus berenti bekerja karena cafe tempat dia bekerja harus tutup, setelah mencari2 pekerjaan dan kurang berhasil, akhirnya dia mencoba melamar sebagai pendamping orang sakit dan berhasil diterima…
pekerjaannya tidak sulit, karena dia hanya harus membantu si orang sakit ini ketika makan, minum atau kebutuhan lainnya sementara perawatnya sedang tidak bertugas, tetapi yang sulit dihadapi adalah pasiennya…
karena Will Traynor, benar2 tidak ramah dan sinis…
awalnya Lou merasa tidak sanggup, namun karena keadaan keuangan keluarganya yang sangat memprihatinkan, dan karena keluarga Will menjanjikan bayaran yang cukup tinggi, tidak ada pilihan lain, akhirnya Lou mau menerima pekerjaan itu…
sampai ketika Lou mengetahui secara tidak sengaja tentang rahasia rencana Will untuk mengakhiri hidupnya di suatu tempat di Swiss… dalam waktu 6 bulan sejak sekitar Lou diterima bekerja dan dia jadi tau alasan sebenarnya kenapa dia dipekerjakan sebagai pendamping Will
Lou merasa dukungan keluarga Will untuk rencana itu sangat tidak masuk akal dan tidak ingin dianggap mendukung rencana itu jika dia tetap bekerja sebagai pendamping Will…
tapi ibu Will dan adiknya Treena berhasil membujuk Lou, dan Lou kembali bekerja dengan suatu tekad ingin mengubah tekad Will untuk mengakhiri hidupnya…
Lou kemudian mencari informasi mengenai kondisi fisik Will dan kegiatan apa yang sekiranya dapat dilakukan oleh Will, dengan dukungan dari keluarga Will, Lou dengan semangat mengusahakan kegiatan keluar rumah untuk Will…
walaupun awalnya Will kurang bersemangat, akhirnya Will mau melakukan kegiatan2 yang diusulkan oleh Lou, bahkan Will juga mau pergi keluar negeri untuk berlibur… walaupun beberapa hari sebelum keberangkatan Will jatuh sakit dan perjalanan dibatalkan…
implikasi kedekatan Will dengan Lou, menyebabkan Lou harus putus dengan pacarnya… dan Lou mau tidak mau mengakui pada dirinya sendiri kalau dia sudah jatuh cinta dengan Will…
bagaimana dengan Will sendiri? we'll talk about it a little later…
setelah Will membaik, Lou merencanakan liburan lain yang lebih santai, Lou bertekad sebelum waktu 6 bulan habis, dia harus bisa mengajak Will berlibur keluar negeri, dengan alasan jika Will dapat menikmati kegiatan liburan itu, Will dapat melihat bahwa dia masih bisa menikmati hidup ini dan tidak harus mengakhirinya…
akhirnya Lou dan Will, beserta perawat Will, Nathan, pergi berlibur 10 hari ke kepulauan Mauritius…
Lou mengakui perasaannya kepada Will, namun Will menolaknya dan mengatakan bahwa tekadnya sudah tidak dapat berubah…
kenapa?
karena… menjadi cacat bukan pilihan hidup yang dipilih oleh Will, dulu sebelum kecelakaan, Will adalah seorang pengusaha muda yang sukses, yang menikmati hidupnya dengan berpetualang hampir di seluruh tempat di dunia, Will adalah orang bebas yang sangat menikmati hidupnya…
menjadi lumpuh dari bagian dada ke bawah dan tanpa bisa menggerakkan tangan, sama sekali bukan sesuatu yang Will rencanakan untuk hidupnya…
belum lagi penderitaan yang dia derita, karena implikasi kecacatannya, keringkihan fisiknya dan semua keterbatasan lainnya…
karena untuk Will, cinta Lou tidak cukup untuk dijadikan alasan untuk tetap hidup, karena tidak ada yang menjamin apa yang terjadi 6 bulan sejak sekarang, apakah perasaan Lou tidak berubah, namun yang jelas Will tidak ingin membatasi kehidupan Lou untuk tetap terikat kepada laki2 cacat…
…
mungkin cerita diatas sudah jadi spoiler untuk bukunya… hehe… walaupun sebenernya bukan berniat untuk membeberkan semuanya juga…
sampai sekarang, aku masih belum bisa terima keputusan Will, kalau aku jadi Lou, pasti perasaanku akan hancur karena harus berpisah dengan orang yang sangat kita cintai…
tapi kalau mempertimbangkan perasaan Will, aku rasa kita yang sehat dan tidak kekurangan apapun, tidak akan bisa ikut merasakan penderitaan dan keputusasaan yang dia rasakan, mungkin sudah wajar kalau dia mengambil keputusan lebih baik mati daripada terus2an merasakan penderitaan itu…
menurut aku cerita novel ini adalah tentang pilihan hidup… dan tentang mengisi hidup ini…
Will sangat mendorong Lou untuk melakukan sesuatu yang berbeda dalam hidupnya, karena Will merasa Lou berbeda dari kebanyakan orang dan memiliki potensi untuk menjadi lebih baik… dan Will membantu Lou untuk memiliki pilihan dalam hidupnya…
aku suka banget sama tokoh Lou, dia cerdas, pantang menyerah dan ceria... dan aku sedih untuk Lou, aku juga sedih untuk Will... T_T
aku suka ceritanya, walaupun sebenernya ada beberapa hal yang menimbulkan pertanyaan di benakku… misalnya ketika sudut pandang diceritakan dari sisi ibu Will… rasanya sangat menggantung… rasanya tidak menjawab kenapa hubungan antara Will dan ibunya tidak baik, dan tentang Will sendiri… walaupun Will disini tokoh utamanya, tapi aku merasa tidak "connect"… aku merasa Will sangat tertutup, dan pengarangnya pun tidak membantu… aku merasa Will penuh dengan rahasia… ada beberapa sudut pandang yang ditampilkan, tapi kenapa tidak ada dari sisi Will - atau aku kelewatan? XD
aku kasih 4 dari 5 bintang… for i like it but it sadden me...
bukunya tebel, 600 halaman lebih, selesai dalam waktu lebih kurang 3 hari, karena super penasaran sama endingnya… dan takut kelamaan juga minjemnya
dan karena bukunya udah diteruskan kepada yang ngantri pinjem selanjutnya :D jadi kalau ada yang agak2 meleset dalam review ini, aku minta maaf yaa…
thanks a lot to @dinoynovita untuk pinjeman bukunya :3
PS: this review is listed on Read Big Reading Challenge and New Authors Reading Challenge 2013
pas blogwalking, sering bangets ngeliat yang bikin review buku ini pas baca review di atas.. jadi pengen baca juga, hahaha.. jempol aahh karena berhasil menyelesaikan 600an halaman dalam 3 hari!!
ReplyDeleteand selamat datang kembali me-review, Viaa.. kangen baca review2 elo, hahahaha :))
saya rencana baca bulan depan, ada yg mau baca bareng #pengumuman
ReplyDeleteudah punya buku ini dan nunggu timing yang tepat buat baca :)
ReplyDeletehaayyyooo Indah, Lina & Sulis baca bareng aja... ;-)
ReplyDeletekadang2 bagus juga sebagai selingan baca cerita yang agak sedih, jadi bikin perasaan agak2 melow gimana... gitu :D
@Indah, hihi... iya nih... besok2 disempetin deh bikin review-nya ;-)